Monday, December 25, 2006

Tolak Tayangan Seks dan Kekerasan

Akhir -akhir ini kita dikagetkan dengan berita kematian seorang anak karena menjadi korban “smack down” temannya sendiri selain itu berita yang lebih menghenyakan lagi ada seorang bocah TK yang meninggal dengan keadaan yang mengenaskan dan menurut hasil penyelidikan ternyata aktor dibalik pembunuhan itu adalah bocah berumur 12 tahun. Dan masih banyak lagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan yang pelakunya notabene adalah anak-anak itu sendiri. Lalu kepada siapakita minta pertanggung jawaban dari ini semua?

Sebenarnya selain tanyangan kekerasan yang merupakan tontonan wajib yang ditayangkan stasiun pertelevisian masih banyak acara-acara yang menyesatkan pemirsanya yaitu sinetron-sinetron yang alur ceritanya sangat tidak layak untuk di konsumsi khususnya oleh anak-anak dan remaja sekarang ini karena dalam sinetron itu sarat dibumbui adegan-adegan kekerasan dan adegan vulgar. Yang semuanya itu jauh dari yang namanya mendidik.

Sekarang ini banyak sinetron yang mengangkat cerita tentang remaja putri yang hamil diluar nikah. Jika tayangan seperti ini terus ditayangkan maka masyrakat akan bernggapan bahwa hamil diluar nikah adalah suatu hal yang biasa bukan lagi sesuatu yang salah, sesuatu yang melnggar agama dan norma.

Sudah sepatut nyalah kita pertanyakan ini semua pada dunia pertelevisian sebenarnya apa kontribusi mereka dalam membangun generasi bangsa ini, mendidik atau menghancurkan? Atau memang stasiun televisi memiliki dua misi mencari sensasi dan mengejar rating tinggi untuk memperoleh keuntungan ekonomis sebesar-sebesarnya itu merupakan misi utama peretelevisian dinegara ini.

Kita juga patut menanyakan kinerja dari Lembaga Sensor Film Indonesia (LSFI) apakah meraka selama ini telah benar-benar menyensor sinetron dan film yang layak tayang?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home