Friday, December 22, 2006

Membaca dan Menulis Seasyik Bermain (I)

Judul diatas merupakan judul sebuah buku karya Ibunda Aini, isi dari buku ini sangat luar biasa seperti tulisan diary seorang ibu yang peduli akan masa depan dan mendukung sepenuh hati kegiatan anaknya.Sebenarnya buku ini telah lama menghiasi tumpukan buku dirumah tapi daku sangat enggan untuk sekedar menyentuhnya walaupun adik dan mbak yang pernah membacanya selalu bilang bahwa buku ini isinya benar-benar mantap.Baru kemarin aku mencoba membukanya dari lembar pertama sampai lembar terakhir dan isinya subhanalloh sangat bagus, bahasanya jauh dari menggurui, kita akan selalu tertarik untuk membaca tiap lembar dari buku ini.Banyak pelajaran yang dapat kita terapkan dalam menumbuh kembangkan minta membaca dan menulis pada anak-anak sejak dini.

Membaca adalah aktifitas yang pertama kali diperintahkan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW. Membaca adalah kunci ilmu. Membaca adalah jendela dunia.

I. Pahami Dunia Anak
1. Asyik Bermain
Bermain jangan pernah dipisahkan dari dunia anak karena sudah menjadi kebutuhan mereka. Bermain selain mengasyikkan juga dapat merangsang perkembangan berbagai aspek : perkembangan kognitif, tubuh, emosional, sosial, serta moral kepribadian anak.
Bagaimana dengan membaca dan menulis?
Sampai saat ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa membaca itu merupakan kegiatan yang berat, serius, bahkan cenderung membebani

Bagaimana menjadikan membaca dan menulis sebagai kebutuhan anak?
Jika membaca dan menulis sudah menjadi sedemikian mengasyikkan , seasyik bermain pasti kita tidakperlu lagi capek-capek menyuruh anak belajar.Anak-anak akan menulis dan membaca dimana saja.

2. Mainan Edukatif
Rangsang anak-anak dengan mainan yang bisa mendukung proses belajar anak, terutama yang aberkaitan dengan minat baca-tulis mereka, ini dapat diciptakan sendiri dari bahan-bahan yang ada disekitar kita. Selain itu hias tempat bermain anak dengan beraneka macam poster dan gantungan beragam informasi agar anak bisa "belajar" mengenal huruf, angka, hewan, tumbuhan, alat transportasi dan sebagainya.

II. Perkenalkan Anak Pada Buku Sejak Dini
3. Memperkenalkan Buku Seperti Memperkenalkan Mainan
Anak dan mainan merupakan 2 hal yang tidak mungkin dipisahkan. Lazim jika seorang ibu menyiapkan berbagai jenis mainan untuk bayinya - untuk merangsang motorik kasar dan halus, penglihatan, pertumbuhan gigi dan sebagainya.

Apapun yang pertama kali diperkenalkan kepada bayi, itulah yang akan akrab dengannya. Apapun yang kita berikan kepada mereka, itulah yang akan melekat sampai mereka mamasuki tahun-tahun kehidupan setelahnya. Jadi, mengapa hanya memperkenalkan makanan dan mainan? mengapa tidak buku?

Dengan memperkenalkan anak pada fisik buku sejak dini, sebenarnya telah meletakkan dasar untuk menjadikan aktivitas membaca )dan menulis) seasyik bermain pada saatnya nanti. Aktivitas ini akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan mereka.

4. Siapkan Buku Dalam Jumlah Yang Cukup
Jadikan buku sebagai salah satu kebutuhan anak-anak dan masukkan buku sebagai prioritas yang penting.

5. Ke Toko Buku Loakan, Why Not?
Jika muncuk keinginan untuk membeli buku sementara uang tidak cukup juga jangan segan untuk membeli di buku loakan, selainmenghemat biaya juga bertujuan untuk mengajari aneka menghargai isi buku, bukan semata-mata cover atau tampilan luarnya. Jadi ketiadaan uang bukan alasan untuk tidak memfasilitasi anak-anak dengan bacaan bermutu.

6. Letakkan Buku Tidak Jauh Dari Tempat Bermain
Buku yang secara atraktif dipertontonkan setiap saat dihadapan anak-anak dan ditempat yang terjangkau oleh anak-anak,akan memnberi kesan positif behwa buku adalah mainan mereka.

7. Buat Taman Bacaan
Ruang kosong akan sangat bermanfaat jika dijadikan taman bacaan. Manfaatnya sangat luar biasa:
a. Dengan taman bacaan anak-anak akan punya tempat khusu untuk membaca, menulis, menggambar atau melakukan aktifitas kreatif lainnya.
b. Anak-anak bisa belajar empati kepada teman-teman yang tidak seberuntung mereka.
c. Taman bacaan, bisa mengalihkan anak-anak dari kebiasaan menonton TV disore hari ata sepulang sekolah. (bersambung)


0 Comments:

Post a Comment

<< Home